Sabtu, 11 Februari 2012

Aneka Makhluk Hidup


KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang

            Pada zaman manusia primitif kehidupan sudah sangat beragam dan belum lebih spesifik tentang pemikiran untuk mengelompokkan suatu makhluk hidup. Kehidupan manusia pada awal peradaban masih hanya sebatas mengelompokkan dua bagian yaitu tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia mulai berangsur mengelompokkan makhluk yang satu dengan yang lain secara sistematis sehingga dengan udah kita dapat mengenal kelompok – kelompok yang jenisnya memiliki kesamaan.
            Dengan adanya sisten klasifikasi makhluk hidup ini kita dapat mengenal dan mengetahui makhluk hidup secara spesifik dan bisa menemukan spesies baru. Oleh karena itu pembahasan yang ada lebih detail mengenai klasifikasi makhluk hidup.
Selain itu juga pengetahuan kita tentang suatu makhluk hidup juga akan bertambah, karena pembeelajaran dalam sistem klasifikasi ini dimulai sejak kelompok terbesar hingga spesies.
            Di dalam klasifikasi ini juga akan dipelajari sistem pemberian nama suatu makhluk hidup, serta habitat, sifat dan ppola hidup suatu makhluk hidup secara khusus. Banyak hal yang dapat kita ketahui dari sistem pengelompokkan makhluk hidup ini.





BAB II. Perumusan Masalah

-          Apa itu klasifikasi ?
-          Siapa  yang memprakasai pengelompokkan ini ?
-          Bagaimana sejarah klasifikasi makhluk hidup?
-          Bagaimana pengelompokkannya?
-          Apa saja bagian – bagian klasifikasi itu sendiri ?



BAB III. Pembahasan
Aneka Makhluk Hidup

  1. Prinsip-Prinsip klasifikasi

            Dibumi terdapat kira-kira satu setengah juta spesies organisme hidup. Kira-kira satu juta lebih dari jumlah ini adalah hewan. Manusia primitif (Latin : primus = pertama) telah dapat mengenal ratusan macam organisme. Mereka dapat membedakan organisme predator, organisme beracun dan dapat pula membaagi organisme menjadi golongan “tidak baik” atau “baik”.  Begitu juga dengan tumbuhan mereka membaginya dengan “pohon-pohonan”, “semak-semak” dan “herba”.
            Seorang ahli filsafat Yunani, Aristoteles (384 – 322 SM) dengan murid-muridnya menggolongkan-golongkan semua organisme yaitu sekitar seribu macam. Pada permulaan abad ke-18 telah diketahui sekitar kira-kira 10.000 spesies. Satu abad kemudian meningkat menjadi 70.000 spesies dan semakin bertambah.
            Pemikiran dasar untuk suatu klasifikasi tidaklah sukar untuk di pahami. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sangat sering menggunakan kata klasifikasi dalam mengelompokkan sesuatu. Pada umumnya klasifikasi di bentuk menurut urutan abjad. Dua cara klasifikasi yaitu menurut abjad namanya, dan menurut persamaan ciri-cirinya.

  1. Dasar untuk klasifikasi

      Pengelompokkan organisme dengan memperhatikan persamaan serta perbedaannya. Dalam mengelompokkan atau mengklasifikasikan suatu organisme kita memperhatikan berbagai hal yaitu :
*      Kita boleh menetapkan persamaan dalm warna, tempat hidupnya atau lainnya yang pasti memiliki persamaan. Namun, cara seperti ini memiliki kelemahan yaitu tidak membuka jalan utnuk sampai pada suatu deretan penggolongan yang setiap kali memberikan bagian-bagiam yang makin mengecil.
*      Sistem klasifikasi menurut ejaan merupakan sistep yang mantap karena dasarnya ialah urutan abjad.
*      Sistem klasifikasi berdasarkan persamaan pada strukturnya (Latin structure = menimbun menjadi satu, menyusun ), ahli taksonomi biasanya bekerja dengan sisa-sisa organisme mati yang diawetkan. Struktur bahan – bahan ini dapat mudah di pelajari, tetapi tingkah lauk atau cirri – cirri hewan / tumbuhan hidup tidak dapat ditentukan dari bahan yang diawetkan tadi.
            Setiap penggolongan organisme yang telah kita kenal membawa kita pada tingkatan baru di dalam sistem yang menggunakan struktur sebagai dasar. Penggolongan yang pertama dikenal dengan tingkatan “dunia”, yaiitu dunia hewan, dunia tumbuhan  dan dunia Protista. Penggolongan yang kedua ialah tingakatan phylum (Yunani: phylon – marga).  Phylum dipakai untuk hewan sedangan utnuk tumbuhan dipakai kata divisio. Penggolongan yang lebih lanjut memnerikan tingkatan kelas, ordo, famili, genus
(Yunani : genus = bangsa ) dan spesies.




Contoh :

Dunia
Plantae
Plantae
Plantae
Plantae
Animalia
Protista

Divisio/Phylum
Tracheophyta
Tracheophyta
Tracheophyta
Mycophyta
Chordata
Cliophora

Kelas
Angiospermae
Angiospermae
Angiospermae
Basidiomyctes
Mammalia
Ciliata

Ordo
Leguminosae
Leguminosae
Malvales
Agaricales
Carnivora
Holotricha

Famili
Papilionaccae
Papilionaccae
Bombacaceae
Agaricaceae
Felidae
Paramaecidae

Genus
Phaseolus
Phaseolus
Durio
Volvariella
Felis
Paramacium

Spesies
Radiatus
Vulgaris
Zibethinus
Volvacea
Catus
Caudatum










Biarpun para ahli biologi menyusun klasifikasinya menurut sistem tingkatan, tetapi tidak ada persetujuan umum mengenai penempatan organisme-organisme dalam bagan tadi, Karena klasifikasi bukanlah suatu fakta melainkan hasil tafsiran fakta-fakta. Semuanya masih bergantung pada pendapat orang yang masing-masing kadang berbeda.




Macam – Macam Klasifikasi
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan alasan-alasan tertentu yang dimulai dan dirintis oleh ilmuwan terdahulu dan terus berkembang sampai sekarang. Hal ini dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Ada beberapa alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar sistem klasifikasi. Untuk itulah sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.
  1. Klasifikasi Sistem Alami
Dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Aristoteles membaginya menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan dibagi lagi menjadi beberapa kelompok sesuai habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

  1. Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) atau nama latinnya Carolus Linnaeus dari Swedia. Kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Contohnya pengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik dll.
  1. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Charles Darwin mempublikasikan The Origin of Species (On the origin of S[ecies by Means of Natural Selection) tahun 1859. Darwin mengatakan antar organisme terdapat kekerabatan maka muncullah teori klasifikasi modern berdasarkan filogeni. Filogeni adalah evolusi makhluk hidup dan filum tingkat rendah menjadi tingkat tinggi. Sistem klasifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Cara mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.

Sistem Klasifikasi Domain

Sistem klasifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Cara mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1.    Archaea (dari Archaebacteria)
2.    Bacteria (dari Eubacteria)
3.    Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

Sejarah Klasifikasi
Linnaeus, 1735 (2 Kingdom)
Haeckel, 1866 (3 Kingdom)
Chatton, 1925 (2 Empire)
Copeland, 1938 (4 Kingdom)
Whittaker, 1969 (5 Kingdom)
Woese et al, 1977 (6 Kingdom)
Woese et al, 1990 (3 Domain)
Cavalier-Smith, 2004 (6 Kingdom)
(Belum ada klasifikasi mikroba)

Prokaryota
Monera
Monera
Eubacteria
Bacteria
Bacteria (Gabungan Archaebacteria dan Eubacteria)

Protista
Prokaryota (idem/klasifikasi yg sama dgn yang di atas)
Monera (idem)
Monera (idem)
Archaebacteria
Archaea
Bacteria (idem)


-- Eukaryota mulai dari sini --
Protoctista
Protista
Protista
-- Eukarya mulai dari sini --
Protozoa




Protista (idem)
Protista (idem)

Chromista
Vegetabilia
Plantae
Eukaryota

Fungi
Fungi
Eukarya
Fungi
Vegetabilia (idem)
Plantae (idem)

Plantae
Plantae
Plantae

Plantae
Animalia
Animalia

Animalia
Animalia
Animalia

Animalia








Sistem Lima Kingdom
1. Kingdom Monera
Monera adalah organisme yang inti selnya tidak mempunyai membran.
Contoh Monera : bakteri (Eubacteria) dan Archabacteria termasuk di dalamnya Cyanobacteria. Cyanobacteria telah mempunyai klorofil sehingga dapat menghasilkan makanan sendiri (autotrof). Cyanobacteria merupakan perintis suatu ekosistem.
2. Kingdom Protista
Protista adalah organisme yang inti selnya mempunyai membran. 
Protista Mirip Tumbuhan : Alga Protista Mirip Hewan : Protozoa Protista Mirip Jamur Physarium Sp
3. Kingdom fungi
Jamur / fungi mempunyai klorofil Namun ia tidak dapat membuat makan sendiri (heterotrof). Sel- sel yang membentuk jamur merupakan suatu bentuk khusus yang dinamakan miselium, miselium terdiri atas benang- benang yang disebut hifa.
4. Kingdom Plantae
Tumbuhan tidak berpembuluh artinya tumbuhan tersebut tidak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem). Contohnya: Lumut Hati (Hepatophyta), Lumut daun (Bryophyta), dan Lumut tanduk (Anthocerophyta).
a. Tumbuhan Berpembuluh
artinya tumbuhan tersebut memiliki pembuluh angkut. Tumbuhan ini telah memiliki akar, batang, dan daun sejati(tumbuhan kormus / cormophyta). Tumbuhan berpembuluh terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku memiliki klorofil. contoh : paku Sarang Burung (Asplenium nidus), Selaginella Sp, suplir (Adiatum Sp), dan paku ekor kuda (Equisetum).
b. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) terbagi menjadi dua yaitu :
a. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)  memiliki biji yang tidak ditutupi oleh daging buah. Contoh : Ginkgo Biloba, pakis haji, pinus dan melinjo.
b. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae) terbagi menjadi dua yaitu monocotyledonae dan dycotiledonae.
5. Kingdom Animalia
Hewan Bertulang Belakang (Invetebrata)
Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthopoda.
b. Hewan bertulang belakang (Vetebrata) Pisces, Reptilia, Aves, Amphibia, Mamalia.
Tingkatan Klasifikasi
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae .
b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales , sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuhtumbuhan). Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawarmawaran).
e. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan family ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae . Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae(keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia (marga cacing). Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar),Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita) , Rosa gallica (mawar),Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).
KLASIFIKASI TUMBUHAN

Menurut Aristoteles tumbuhan digolongkan menjadi beberapa bagian :

-          pohon-pohonan
-          semak
-          herba
            Dulu penggolongan ini sangat bijaksana dan sesuai dengan keadaannya di alam. Tetapi setelah apra ahli botani yaitu ahli biologi yang mempelajari seluk-beluk tumbuhan, makin banyak yang menyelidiki pendapat mereka berubah. Bagian manakah dari tumbuhan yang sebenarnya harus kita pergunakan sebagai dasar untuk klasifikasi?. Pada permulaan abad ke – 18 jawabannya ditemukan oleh seorang ahli botani muda dari Swedia yang bernama Carolus Linnaeus. Dasar klasifikasi yang digunakannya ialah alat-alat berbiak, yaitu  bunga dalam tumbuhan biasa. Pada waktu itu dalam kladifikasi yang dpentingkan hanya mudahnya dalam pemakaian.

            Penemuan Linnaeus untuk meggolongkan tumbuhan menurut banyaknya bagian-bagian yang terdapat pada bunganya, begitu memudahkan pengenalan tumbuhan sehingga betul-betul merupakan suatu revolusi dalam botani.  
Pada waktu sekarang ahli botani masih menganggap struktur alat-alat bebriak sebagau dasaar yang penting bagi klasifikasi, tetapi mereka tidak mengabaikan struktur-struktur yang lain.Linnaeus, sebagai ahli botani, mula-mula menggunakan bagan klasifikasi ini pada tumbuhan. Kemudian system ini dibawkannya ke dalam dunia hewan dan akhirnya meluas dari dunia makhluk hidup kepada benda-benda mati sperti mineral (barang-barang tambang). Tetapi, sistem Linnaeus ini kemudian tidak digunakan lagi oleh para ahli mineral.

            Para ahli biologi memerlukan nama-nama lain daripada nama dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya nama-nama biologi ini di ambil dari bahasa Latin yang kemudian selama lebih dari seribu tahun berthan sebagai bahasa pengantar kaum cendikiawan di Eropa Barat. Masalah pemberian nama ini cukup rumit dan masih perlu di pelajari. Karena, tumbuhan satu Negara dengan Negara lain terkadang terdapat perbedaan walau dalam satu spesies.  Misalnya nama Latin untuk mawar di Italia adalah Rosa, sedangkan di Inggris ditemukan mawar berjenis lain. Satu kata sifat saja dapat digunakan untuk membedakan kedua macam mawar ini. ,misalnya nama tumbuhan mawar Inggris ini menjadi :Rosa longifolia” yang berarti “mawar berdaun panjang”. Orang Eropa sudah tentu tidak memiliki nama-nama biasa untuk organism easing yang berbeda dengan jenis yang ada di Negara mereka. nama-nama yang berasal dari Afrika, Indonesia, Amerika, India sama sekali tidak mempunyai arti bagi orang Eropa. Namun pada permulaan abad ke-18 ahli botani dan ahli zoologi mencari-cari sistem nomenklatur yang lebih sederhana. Pada tahun 1753 aiatem ini mulai berkembang dengan baik. Tahap inilah yang menjadi pangkal permulaan nomenklatur biologi modern.
            Sistem nomenklatur Linnaeus sangat sederhana, nama yang diberikan kepada setiap golongan yang dianggapnya sebagai spesies, dibatasi pada dua kata tidak lebih dan tidak kurang. Kata pertama menunjukkan suatu kelompok spesies yang serupa. Lalu Linnaeus menunjukkan kelompok ysng lebih besar yaitu genus.  Nama ilmiah selalu terdiri dari dua kata yang masing-masing secara terpisah, bukan nama spesies.dengan kaidah ini system binommium untuk pemberian nama  (dua kata) diresmikan. System ini dipakai selama lebih dari dua ratus tahun. Meskipun diadakan banyak perbaikan, kaidah ini tetap tidak berubah.
           
Manusia telah memberi nama kepada banyak macam organisme sebelum adanya klasifikasi. Kita dapat mengklasifikasikan tanpa memberi nama, tetapi memberi tanda dengan menggunakan angka, huruf atau gabungannya. Tetapi sekarang pemberian nama organismw disesuaikan dengan system klasifikasi.
            Sebagiam besar tumbuhan darat yang kita kenal termasuk dadlam satu division, yaitu Trcheophyta. Tubuh tumbuhan ini mempunyai system pembuluh yang menyalurkan air dan larutan garam-garam. Dengan demikian air dapat diangkut dari tanah ke bagian tumbuhan yang letaknya tinggi sekali di atas permukaan tanah.

BAB IV. KESIMPULAN
Macam – macam klasifikasi

  1. Klasifikasi Sistem Alami
  2. Klasifikasi Sistem Buatan
  3. Klasifikasi Sistem Filogenetik

            Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut :
•  Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
•  Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
•  Klassis : kelas
•  Ordo : bangsa
•  Familia : suku
•  Genus : marga
•  Species : jenis

Ada tiga jenis Domain, yaitu:
  1. Archaea (dari Archaebacteria)
2.    Bacteria (dari Eubacteria)
3.    Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)











DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/ Klasifikasi ilmiah



http:// Gallery SLTA   E-Learning - Institut Teknologi Telkom - Bandung - Indonesia (WM  Ismanto).htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar