KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada
zaman manusia primitif kehidupan sudah sangat beragam dan belum lebih spesifik
tentang pemikiran untuk mengelompokkan suatu makhluk hidup. Kehidupan manusia
pada awal peradaban masih hanya sebatas mengelompokkan dua bagian yaitu
tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan manusia mulai berangsur mengelompokkan makhluk yang satu dengan
yang lain secara sistematis sehingga dengan udah kita dapat mengenal kelompok –
kelompok yang jenisnya memiliki kesamaan.
Dengan
adanya sisten klasifikasi makhluk hidup ini kita dapat mengenal dan mengetahui
makhluk hidup secara spesifik dan bisa menemukan spesies baru. Oleh karena itu
pembahasan yang ada lebih detail mengenai klasifikasi makhluk hidup.
Selain itu juga pengetahuan kita tentang suatu makhluk
hidup juga akan bertambah, karena pembeelajaran dalam sistem klasifikasi ini
dimulai sejak kelompok terbesar hingga spesies.
Di dalam
klasifikasi ini juga akan dipelajari sistem pemberian nama suatu makhluk hidup,
serta habitat, sifat dan ppola hidup suatu makhluk hidup secara khusus. Banyak
hal yang dapat kita ketahui dari sistem pengelompokkan makhluk hidup ini.
BAB II. Perumusan
Masalah
-
Apa itu klasifikasi ?
-
Siapa yang memprakasai pengelompokkan ini ?
-
Bagaimana sejarah
klasifikasi makhluk hidup?
-
Bagaimana
pengelompokkannya?
-
Apa saja bagian –
bagian klasifikasi itu sendiri ?
BAB III. Pembahasan
Aneka Makhluk
Hidup
- Prinsip-Prinsip klasifikasi
Dibumi
terdapat kira-kira satu setengah juta spesies organisme hidup. Kira-kira satu
juta lebih dari jumlah ini adalah hewan. Manusia primitif (Latin : primus = pertama) telah dapat mengenal
ratusan macam organisme. Mereka dapat membedakan organisme predator, organisme
beracun dan dapat pula membaagi organisme menjadi golongan “tidak baik” atau
“baik”. Begitu juga dengan tumbuhan
mereka membaginya dengan “pohon-pohonan”, “semak-semak” dan “herba”.
Seorang
ahli filsafat Yunani, Aristoteles (384 – 322 SM) dengan murid-muridnya
menggolongkan-golongkan semua organisme yaitu sekitar seribu macam. Pada
permulaan abad ke-18 telah diketahui sekitar kira-kira 10.000 spesies. Satu
abad kemudian meningkat menjadi 70.000 spesies dan semakin bertambah.
Pemikiran
dasar untuk suatu klasifikasi tidaklah sukar untuk di pahami. Dalam kehidupan
sehari-hari kita sudah sangat sering menggunakan kata klasifikasi dalam
mengelompokkan sesuatu. Pada umumnya klasifikasi di bentuk menurut urutan
abjad. Dua cara klasifikasi yaitu menurut abjad namanya, dan menurut persamaan
ciri-cirinya.
- Dasar untuk klasifikasi
Pengelompokkan
organisme dengan memperhatikan persamaan serta perbedaannya. Dalam
mengelompokkan atau mengklasifikasikan suatu organisme kita memperhatikan
berbagai hal yaitu :



Setiap
penggolongan organisme yang telah kita kenal membawa kita pada tingkatan baru
di dalam sistem yang menggunakan struktur sebagai dasar. Penggolongan yang
pertama dikenal dengan tingkatan “dunia”, yaiitu dunia hewan, dunia tumbuhan dan dunia
Protista. Penggolongan yang kedua ialah tingakatan phylum (Yunani: phylon –
marga). Phylum dipakai untuk hewan sedangan utnuk
tumbuhan dipakai kata divisio. Penggolongan
yang lebih lanjut memnerikan tingkatan kelas,
ordo, famili, genus
(Yunani : genus = bangsa ) dan spesies.
(Yunani : genus = bangsa ) dan spesies.
Contoh :
Dunia
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
Animalia
|
Protista
|
|
Divisio/Phylum
|
Tracheophyta
|
Tracheophyta
|
Tracheophyta
|
Mycophyta
|
Chordata
|
Cliophora
|
|
Kelas
|
Angiospermae
|
Angiospermae
|
Angiospermae
|
Basidiomyctes
|
Mammalia
|
Ciliata
|
|
Ordo
|
Leguminosae
|
Leguminosae
|
Malvales
|
Agaricales
|
Carnivora
|
Holotricha
|
|
Famili
|
Papilionaccae
|
Papilionaccae
|
Bombacaceae
|
Agaricaceae
|
Felidae
|
Paramaecidae
|
|
Genus
|
Phaseolus
|
Phaseolus
|
Durio
|
Volvariella
|
Felis
|
Paramacium
|
|
Spesies
|
Radiatus
|
Vulgaris
|
Zibethinus
|
Volvacea
|
Catus
|
Caudatum
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Biarpun para ahli biologi menyusun klasifikasinya menurut
sistem tingkatan, tetapi tidak ada persetujuan umum mengenai penempatan
organisme-organisme dalam bagan tadi, Karena klasifikasi bukanlah suatu fakta
melainkan hasil tafsiran fakta-fakta. Semuanya masih bergantung pada pendapat
orang yang masing-masing kadang berbeda.
Macam – Macam Klasifikasi
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem klasifikasi
makhluk hidup dilakukan dengan alasan-alasan tertentu yang dimulai dan dirintis
oleh ilmuwan terdahulu dan terus berkembang sampai sekarang. Hal ini
dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan
peradaban manusia. Ada
beberapa alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar sistem klasifikasi.
Untuk itulah sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga
golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.
- Klasifikasi Sistem Alami
Dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM.
Aristoteles membaginya menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan
dibagi lagi menjadi beberapa kelompok sesuai habitat dan perilakunya. Sedangkan
tumbuhan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
- Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Carl Von
Linne (1707-1778) atau nama latinnya Carolus Linnaeus dari Swedia. Kategori
organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang
kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Contohnya
pengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah
benang sari, putik dll.
- Klasifikasi Sistem
Filogenetik
Charles Darwin mempublikasikan The Origin of Species (On the origin of
S[ecies by Means of Natural Selection) tahun 1859. Darwin mengatakan antar organisme terdapat
kekerabatan maka muncullah teori klasifikasi modern berdasarkan filogeni. Filogeni adalah evolusi makhluk hidup dan
filum tingkat rendah menjadi tingkat tinggi. Sistem klasifikasi ini
dikelompokkan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau
kelompok dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Organisme atau
kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Cara
mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara
morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
Sistem Klasifikasi Domain
Sistem klasifikasi ini dikelompokkan
berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan
melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Organisme atau kelompok yang
berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan organisme atau kelompok yang berkerabat jauh. Cara mengelompokkan
makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi,
fisiologi, dan perilaku.
1.
Archaea (dari Archaebacteria)
2.
Bacteria (dari Eubacteria)
3.
Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan
protista)
Sejarah Klasifikasi
Linnaeus, 1735 (2 Kingdom)
|
Haeckel, 1866 (3 Kingdom)
|
Chatton, 1925 (2 Empire)
|
Copeland, 1938 (4 Kingdom)
|
Whittaker, 1969 (5 Kingdom)
|
Woese et al, 1977 (6 Kingdom)
|
Woese et al, 1990 (3 Domain)
|
Cavalier-Smith, 2004 (6 Kingdom)
|
(Belum ada klasifikasi mikroba)
|
|
Prokaryota
|
Monera
|
Monera
|
Eubacteria
|
Bacteria
|
Bacteria (Gabungan Archaebacteria dan
Eubacteria)
|
|
Protista
|
Prokaryota (idem/klasifikasi yg sama dgn
yang di atas)
|
Monera (idem)
|
Monera (idem)
|
Archaebacteria
|
Archaea
|
Bacteria (idem)
|
|
|
-- Eukaryota mulai dari sini --
|
Protoctista
|
Protista
|
Protista
|
-- Eukarya mulai dari sini --
|
Protozoa
|
|
|
|
|
Protista (idem)
|
Protista (idem)
|
|
Chromista
|
Vegetabilia
|
Plantae
|
Eukaryota
|
|
Fungi
|
Fungi
|
Eukarya
|
Fungi
|
Vegetabilia (idem)
|
Plantae (idem)
|
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
|
Plantae
|
Animalia
|
Animalia
|
|
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
|
Animalia
|
1. Kingdom Monera
Monera adalah organisme yang inti selnya tidak mempunyai
membran.
Contoh Monera : bakteri (Eubacteria) dan Archabacteria
termasuk di dalamnya Cyanobacteria. Cyanobacteria telah mempunyai klorofil
sehingga dapat menghasilkan makanan sendiri (autotrof). Cyanobacteria merupakan
perintis suatu ekosistem.
2. Kingdom Protista
Protista adalah organisme yang inti selnya mempunyai
membran.
Protista Mirip Tumbuhan : Alga Protista Mirip Hewan : Protozoa
Protista Mirip Jamur Physarium Sp
3. Kingdom fungi
Jamur / fungi mempunyai klorofil Namun ia tidak dapat
membuat makan sendiri (heterotrof). Sel- sel yang membentuk jamur merupakan
suatu bentuk khusus yang dinamakan miselium, miselium terdiri atas benang-
benang yang disebut hifa.
4. Kingdom Plantae
Tumbuhan tidak berpembuluh artinya tumbuhan tersebut tidak
memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem). Contohnya: Lumut Hati
(Hepatophyta), Lumut daun (Bryophyta), dan Lumut tanduk (Anthocerophyta).
a. Tumbuhan Berpembuluh
artinya tumbuhan tersebut memiliki pembuluh angkut.
Tumbuhan ini telah memiliki akar, batang, dan daun sejati(tumbuhan kormus /
cormophyta). Tumbuhan berpembuluh terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan paku dan
tumbuhan biji.
1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku memiliki klorofil. contoh : paku Sarang
Burung (Asplenium nidus), Selaginella Sp, suplir (Adiatum Sp), dan paku ekor
kuda (Equisetum).
b. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) terbagi menjadi dua yaitu
:
a. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) memiliki biji yang tidak ditutupi oleh daging
buah. Contoh : Ginkgo Biloba, pakis haji, pinus dan melinjo.
b. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae) terbagi menjadi
dua yaitu monocotyledonae dan dycotiledonae.
5. Kingdom Animalia
Hewan Bertulang Belakang (Invetebrata)
Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthopoda.
b. Hewan bertulang
belakang (Vetebrata) Pisces, Reptilia, Aves, Amphibia, Mamalia.
Tingkatan
Klasifikasi
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae .
b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales , sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuhtumbuhan). Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawarmawaran).
e. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan family ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae . Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae(keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia (marga cacing). Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita) ,
KLASIFIKASI
TUMBUHAN
Menurut Aristoteles tumbuhan digolongkan menjadi beberapa
bagian :
-
pohon-pohonan
-
semak
-
herba
Dulu
penggolongan ini sangat bijaksana dan sesuai dengan keadaannya di alam. Tetapi
setelah apra ahli botani yaitu ahli
biologi yang mempelajari seluk-beluk tumbuhan, makin banyak yang menyelidiki
pendapat mereka berubah. Bagian manakah dari tumbuhan yang sebenarnya harus
kita pergunakan sebagai dasar untuk klasifikasi?. Pada permulaan abad ke – 18
jawabannya ditemukan oleh seorang ahli botani muda dari Swedia yang bernama
Carolus Linnaeus. Dasar klasifikasi yang digunakannya ialah alat-alat berbiak,
yaitu bunga dalam tumbuhan biasa. Pada
waktu itu dalam kladifikasi yang dpentingkan hanya mudahnya dalam pemakaian.
Penemuan
Linnaeus untuk meggolongkan tumbuhan menurut banyaknya bagian-bagian yang
terdapat pada bunganya, begitu memudahkan pengenalan tumbuhan sehingga
betul-betul merupakan suatu revolusi dalam botani.
Pada waktu sekarang ahli botani masih menganggap struktur
alat-alat bebriak sebagau dasaar yang penting bagi klasifikasi, tetapi mereka
tidak mengabaikan struktur-struktur yang lain.Linnaeus, sebagai ahli botani,
mula-mula menggunakan bagan klasifikasi ini pada tumbuhan. Kemudian system ini
dibawkannya ke dalam dunia hewan dan akhirnya meluas dari dunia makhluk hidup
kepada benda-benda mati sperti mineral (barang-barang tambang). Tetapi, sistem
Linnaeus ini kemudian tidak digunakan lagi oleh para ahli mineral.
Sistem
nomenklatur Linnaeus sangat sederhana, nama yang diberikan kepada setiap
golongan yang dianggapnya sebagai spesies, dibatasi pada dua kata tidak lebih
dan tidak kurang. Kata pertama menunjukkan suatu kelompok spesies yang serupa.
Lalu Linnaeus menunjukkan kelompok ysng lebih besar yaitu genus. Nama ilmiah selalu terdiri dari dua kata yang
masing-masing secara terpisah, bukan nama spesies.dengan kaidah ini system
binommium untuk pemberian nama (dua kata)
diresmikan. System ini dipakai selama lebih dari dua ratus tahun. Meskipun
diadakan banyak perbaikan, kaidah ini tetap tidak berubah.
Manusia telah memberi nama kepada banyak macam
organisme sebelum adanya klasifikasi. Kita dapat mengklasifikasikan tanpa
memberi nama, tetapi memberi tanda dengan menggunakan angka, huruf atau
gabungannya. Tetapi sekarang pemberian nama organismw disesuaikan dengan system
klasifikasi.
Sebagiam
besar tumbuhan darat yang kita kenal termasuk dadlam satu division, yaitu
Trcheophyta. Tubuh tumbuhan ini mempunyai system pembuluh yang menyalurkan air
dan larutan garam-garam. Dengan demikian air dapat diangkut dari tanah ke
bagian tumbuhan yang letaknya tinggi sekali di atas permukaan tanah.
BAB IV. KESIMPULAN
Macam –
macam klasifikasi
- Klasifikasi Sistem Alami
- Klasifikasi Sistem Buatan
- Klasifikasi Sistem
Filogenetik
• Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
• Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
• Klassis : kelas
• Ordo : bangsa
• Familia : suku
• Genus : marga
• Species : jenis
- Archaea
(dari Archaebacteria)
2.
Bacteria (dari Eubacteria)
3.
Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan
protista)
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/ Klasifikasi ilmiah
http://
Gallery SLTA
E-Learning - Institut Teknologi Telkom - Bandung
- Indonesia
(WM Ismanto).htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar