Sabtu, 11 Februari 2012

Transport pada membran


Transport pada membrane

Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.
  • Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa.
  • Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel.
  • Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama).
  • Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
  • Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran.
  • Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.
  • Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
  • Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda.
  • Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama.
  • Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya.
  • Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).
  • Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.
  • Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
DIFUSI

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-8gr1rDqnB-gQgVXLoZ_CrS0S-iCMGx0Dhh7LxFTY1y68kfz_69OfViftsF9OMnPrC2hsg2DvmZTio1ns0CSbTlJwOyvnXCLkh5JLZaFJtmpSH3snF5l2XgeH1UxMYBAjMZPjXTvB7Eg/s400/DIFUSI+TINTA.jpg 
  • Difusi (transpor pasif) Zat berdifusi menurut perbedaan konsentrasi, jadi tidak memerlukan energi (ATP) terjadi alamiah
  • Difusi bebas (langsung) Yaitu tidak memerlukan protein carrier dengan menggunakan prinsip kerja menyeimbangkan konsentrasi zat.
  • Zat yang berdifusi langsung adalah zat yang larut dalam lemak, O2, CO2 dan N2, juga zat lain yang bermolekul kecil seperti CO2, air, etanol, gliserol, dan urea.
  • Difusi berfasilitas Difusi berfasilitas menggunakan protein dalam pengangkutan molekul besar dan ion anorganik yang tidak dapat diangklut melalui difusi langsung.
  • Protein tersebut terdiri atas reseptor dan trasporter Difusi berfasilitas juga bekerja berdasarkan kemiringan konsentrasi antara sitosol dan cairan interseluler.

  • Jadi Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
  • Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut.
  • Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
  • Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak.
  • Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYy3hGEI4SsJVNOZ2mHrpiozuADyzVsQRACd5ReWz6QmhAppJAILEb7-m8wOPxnkLt2I2Gvir9SPZDLXFTGdRGSsPPj9epXc9bsPZNgZnFR5wq3Bk21dkqQNQL0jA5YW4O0yuoMtGKzj4/s400/difusi+terfasilitasi.jpgDifusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi
  1. Difusi Sederhana = difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
  2. Difusi Terfasilisasi = difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu protein integral. contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan buah.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh :
  1. Konsentrasi zat -> semakin tinggi konsentrasi zat, semakin cepar terlarut.
  2. Ukuran molekul zat -> semakin kecil ukuran molekul zat, semakin cepat proses difusi.
  3. Luas bidang permukaan -> semakin luas bidang permukaan, semakin lama larutnya.
  4. Suhu -> kecenderungan zat bergerak ke segala arah, sehingga menimbulkan tekanan. semakin panas suhu, difusi semakin cepat.

Jeni jenis difusi
Difusi biasa
  • fistum difusi4

Difusi terfasilitasi

Difusi_Terfasilitas
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.

  • untitled
Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif
  1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak memerlukan energi atau tanpa energi.
  2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif hanya diam.
  3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkF53YBuPDdOIJ_Tl9-BhD9KEn1ZKaU1SuH7yxOCNfbXuUQKoBQSRVY_VnYAcwD1Pu8H17P16ZlhvZHjDxExhXwDJ1bjJ0fzLD3FlqhCZ-RPqfm5jkBezrg2zms8J1f7YRKMqzTkNVTSg/s400/OSMOSE.jpg
  • Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama.
  • Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama.
  • Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
  • Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat).
  • Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkan lebih tinggi disebut hipertonik.

Pompa Natrium Kalium pada Transport aktif
  • Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam.
  • Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
NOTE
  • Endosmosis = proses masuknya air ke dalam sel akibat sel berada pada lingkungan hipotonik.
  • Eksosmosis = proses keluarnya air dari dalam sel akibat sel berada pada lingkungan hipertonik.
  • Hemolisis = sel mengembang dan pecah karena mengalami endosmosis yang berlebihan.
  • Turgor = tekanan yang terjadi antara isi sel dengan dinding sel.
  • Krenasi = penyusutan sel karena mengalami eksosmosis.
  • Plasmolisis = lepasnya membran sel dari dinding sel akibat sel berada pada larutan hipertonik.


ENDOSITOSIS-EKSOSITOSIS

Endositosis dan Eksositosis
Molekul besar, seperti protein dan polisakarida, umumnya melintasi membran dengan mekanisme yang berbeda yang melibatkan vesikula. Sel mensekresikan makromolekul dengan cara menggabungkan vasikula dengan membran plasma, hal ini biasa disebut dengan eksositosis. Banyak sel sekretori menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produk mereka. Misalnya sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan mensekresikan ke dalam darah melalui eksositosis. Contoh lain ialah neuron, yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.
Pada endositosis, sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat diluar selnya.
Terdapat tiga jenis endositosis yaitu :
1. Fagositosis (pemakan seluler), sel menelan suatu partikel dengan pseudopod yang membalut disekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola.
2. Pinositosis (peminum seluler), sel “meneguk” tetesan fluida ekstraselulerdalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinosistosis tidak spesifik dalam substansi yang ditranspornya.
3. Endositosis yang diperantarai reseptor, hampir sama dengan pinositosis hanya saja, selektif terhadap substansi yang ditranspornya. Endositosis yang diperantarai reseptor memungkinkan sel dapat meperoleh substansi spesifik dalam jumlah yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya tidak tinggi dalam fluida seluler. Misalnya, sel manusia menggunakan proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis membran dan sebagai prekursor untuk https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXvpZ-19zhTxCU6sMkH9m54hqBlSnu-RoMpo230hXJxD7kKZrEdcgLOIszY9QXNeayNphMIQSWvbc3ajG_bLHO6j5_jzbN6YfCtTTsF8nx2bHEiun_gWQqVBy1jqXqyvQhpANJBJZriCq_/s200/jenis+endositosis.JPGsintesis steroid lainnya.                                                                                              










jenis endositosis : fagositosis, pinositosis, endositosis dengan perantara
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d7/Endocytosis_types_%28id%29.jpg/500px-Endocytosis_types_%28id%29.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Jenis-jenis endositosis.
Cytosis adalah transpor yang melibatkan membran pecah. Proses ini melibatkan lisosom, berarti zat dicerna dan ditranspor dalam vesikula.
  • Cytosis dibagi dua berdasarkan arah keluar-masuknya, yaitu endocytosis dan exocytosis.
  • Endocytosis, yaitu memasukkan zat.
  • Phagocytosis (makan, mencytosis zat dalam bentuk padat), hal ini terjadi pada sel makrofaga dan leukosit inti polimorf, yang keduanya dibutuhkan dalam menjaga imunitas tubuh. Untuk diphagocytosis suatu zat harus memiliki reseptor khusus pada membran sel yang melekat pada tempat tertentu (binding site).
  • Zat yang akan dimakan masuk ke dalam fogosom dan bergabung dengan lisosom membentuk lisosom II dan terjadilah pencernaan, yang terderna berdifusi lewat membran lisosom ke dalam sitosol dan yang tak tercerna sebagai bahan residu di dalam lisosom.
  • Pinocytosis (minum, mencytosis zat dalam bentuk cair larutan atau suspensi), zat yang masuk ke dalam vesikula halus (pinosom) dan kemudian bergabung dengan lisosom I dan membentuk lisosom II, maka terjadilah pencernaan.
  • Pinocytosis umum terjadi pada banyak sel tubuh. Exocytosis, yaitu mengeluarkan zat yang berupa sekresi atau menggetahkan.
  • Sekret ada yang disimpan dalam vesikula sekresi dan ada yang diexocytosis kalau dirangsang oleh sinyal ekstraseluler (aksi potensial, hormon, neurtransmitter) yang diikat oleh reseptor khusus membran, hal ini membuat kadar Ca2+ naik (yang berasal dari mitokondria atau RE), dan ini mendorong terjadi exocytosis.
  • Transpor tanpa lisosom, hal ini dikarenakan zat yang dicytosis tidak perlu dicerna. Ini terdapat pada sel endotel pembuluh kapiler darah.
  • Zat yang diendocytosis akan dilakukan exocytosis lagi, sehingga membran banyak yang berlobang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBgPHcDOrzIVqwznfRnnen4NgL3f7nUtEon2D31LBQ-o3ZddgSSAZKZA6ILMllYmcU1RJ9BlycYeirQDv5F70i-Qw7ll7XEkD-togCJDFSJ_2MeQRYVMlUp4SkQKvbkYK-YOOX1ZuPiAxc/s320/trans_pasif.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbwendxizmRc4_Pu6tlQ5Cv6hDIafGTGCC1TXykReXJuplTM5oKM8_m_hFS_u8GP2Wn5ZQbiTKIvwWVIDbqHaYi6ij-hojHmZ9PL2Q-7R8_04NoLE9f3i9CeOh-vlgr_8GJRDVBEDM9v6x/s320/trnas_aktif.jpg

Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.
  • Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
  • Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
  • Transpor aktif merupakan transpor yang mengkonsumsi atau menggunakan energi untuk mengeluarkan dan/atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel, melawan perbedaan konsentrasi.
  • Ini menunjukkan, bahwa sel pada suatu waktu tidak dapat hanya mengandalkan difusi dan osmosis untuk memperoleh keperluan hidupnya.
  • Energi diperlukan karena ada zat yang harus dipindahkan melawan kecenderungan alami berdifusi ke arah yang berlawanan.
  • Berbeda dengan difusi yang dapat berjalan ke dua arah, transpor aktif merupakan gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel.
  • Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+), dan ion klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa natrium-kalium (pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari ATP (adenosin triphospate).
  • Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K- ke dalam sel.
  • Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis, fotosintesis dan proses vital lainnya.
  • Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan osmosis, mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor aktif bagi zat-zat lain seperti glukosa dan asam amino.
  • Dalam beberapa hal, kombinasi antara transpor aktif dan difusi dapat terjadi.




Transpor aktif terjadi melawan kemiringan konsentrasi, sehingga melibatkan energi. Transpor aktif melibatkan reseptor dan transporter.

Transpor aktif terdiri dari :
  1. Uniport, jika macam zat dan arahnya satu.
  2. Symport, jika macam zat dua dan arah sama.
  3. Antiport, jika macam zat dua dan arah berbeda.

uni-sym-antiport012
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN0GvXQ3E7_FVH57zQdeZkcg_TX-A8jQWrlyC851EUrv0PAed515sO3ZHZkKQ-zb-0soPvENNNSeFIVKnL1Lr_6XiPb0X7XTsNYTBOz0GJSG1rfnhiTPQxpUwEUKuqqJpqiY4NNZuN2-jK/s320/TRANSPORT+AKTIF+OK.bmp






Proses Pergerakan Cairan Tubuh
  • Perpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme transpor pasif dan aktif.
  • Mekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energi sedangkan mekanisme transpor aktif membutuhkan energi.
  • Difusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif.
  • Sedangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang memerlukan ATP.
  • Proses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara: Osmosis, difusi, dan transport aktif

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Membran RO

    BalasHapus