Sabtu, 11 Februari 2012

Keanekaragaman Hayati




A.    KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup, kita dapat mengamati halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Maka akan dijumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika memperhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni dan juga akan ditemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
B.     TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
ayam
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting).
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis / species
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing, harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh, warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
gb2
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
gb3
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar.
gb4
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
gb5
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
C.    PERAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Sesungguhnya banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari keanekaragaman hayati, tetapi baru sedikit sekali yang kita ketahui dan kita manfaatkan. Beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan kita, antara lain sebagai sumber bahan pangan, sebagai sumber bahan sandang, sebagai sumber bahan bangunan dan alat – alat rumah tangga, sebagai sumber bahan obat – obatan, dan sebagai sumber keindahan.
1)      Sumber Bahan Pangan
Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan pangan, diantaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah – buahan, dan lauk – pauk.
2)      Sumber Bahan Sandang
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang, antara lain kapas, biri-biri, ulat sutra, dan pisang abaka (Musa textilis).
3)      Sumber Bahan Bangunan dan Alat – alat Rumah Tangga
Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat – alat rumah tangga.
4)      Sumber Bahan Obat – obatan
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat –obatan, seperti mengkudu, jahe, temu lawak, temu giring, sirih, adas, kumis kucing, gingseng, dan jambu biji. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat –obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus


.
5)      Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Plasma nutfah juga diartikan sebagai gen. Banyak jenis makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan, memiliki sifat-sifat unggul, misalnya tahan terhadap hama penyakit, tahan kekeringan, dan tahan air asin. Gen – gen unggul tersebut dapat dimanfaatkan untuk, misalnya rekayasa genetik.
6)      Sumber Keindahan
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna , maupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan, mawar, bugenvil.


D.    PERAN MANUSIA TERHADAP KEANEKARAMAN HAYATI
1.      Aktivitas Manusia Yang Merugikan Keanekaraman Hayati
a)      Penebangan Hutan
Penebangan atau pembukaan hutan menyebabkan hilangnya tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tadinya hidup disana. Akibatnya banyak hewan yang menyerbu pemukiman penduduk untuk mendapatkan makanan.
b)      Pengurukan Lahan Basah
Pengurukan lahan basah, misalnya rawa dan sawah, untuk dijadikan tempat pemukiman menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang hidup disana. Selain itu, pengurukan lahan basah menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan berdampak pada kurangnya bahan pangan.
c)      Pencemaran Lingkungan
Untuk memberantas hama dan penyakit pada tanaman, manusia banyak menggunakan pestisida. Padahal, bahan kimia yang terkandung dalam pestisida itu dapat meracuni dan menyebabkan kematian makhluk hidup disekitarnya. Dengan kata lain, lingkungan tersebut menjadi tercemar.
d)     Pertambangan
Selain menghilangkan tempat hidup berbagai jenis organisme, pertambangan juga merusak lapisan tanah. Aktivitas pertambangan juga menghasilkan limbah, yaitu tailing yang dapat mencemari lingkungan.
e)      Seleksi
Seleksi berarti memilih. Saat ini, banyak petani hanya memilih bibit unggul saja, sedangkan bibit tidak unggul dibuang. Jika ini terus terjadi maka variets tidak unggul akan punah. Sebagai contoh padi yang banyak ditanam saat ini adalah IR 64, sedangkan varietas lokal, seperti bogowonto, sadang, kruing aceh, cisadane, dan mentik sudah sulit ditemukan.
2.      Aktivitas Manusia yang Menguntungkan Keanekaragaman Hayati
a)      Penghijauan (Reboisasi)
Penghijauan merupakan kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat penebangan. Selain itu, penghijauan juga bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah rusak. Dengan begitu, diharapkan muncul lingkungan baru yang dapat dijadikan tempat tinggal bagi organisme.
b)      Penangkaran
Penangkaran adalah perkembangbiakkan terkontrol hewan dan tanaman. Hasil penangkaran tersebut akan dilepaskan ke habitat asalnya agar populasinya meningkat kembali.

c)      Perkawinan Silang
Manusia sering melakukan perkawinan silang hewan dan tumbuhan yang sejenis tetapi berbeda varietasnya. Hasil perkawinan silang itu merupakan varietas baru yang berbeda dari kedua induknya. Hal ini tentu menambah jumlah keanekaragaman hayati di bumi.
d)     Perlindungan Alam
Perlindungan alam adalah usaha – usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air. Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam. Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem dan menjaga kelestarian sumber daya alam agar produktivitasnya dapat berkelanjutan. Pelestarian dapat dilakukan secara :
·         Pelestarian In-Situ
Pelestarian ini dilakukan di habitat asli suatu hewan atau tumbuhan. Contoh pelestarian In-Situ adalah taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.
·         Pelestarian Ex-Situ
Pelestarian ini dilakukan dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain. Contohnya adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar